Sejarah
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam
Jalan Sutera yang menjadikan satu antara
Indo Eropa dengan kawasan
Asia di timur. Kebanyakan orang
Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama
Kristen dan
Yahudi.
Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga
Zamzam, dan yang terpenting adalah
Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula
Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga
Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa awal
Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni, merah dengan dominan syi'ah) (Sumber -
CIA World Factbook, 2004).
Islam bermula pada tahun
611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira',
Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di
Mekkah pada tanggal
12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku
Quraish pada zaman
jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah
berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya
Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya
Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya
Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu
Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama
Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat
Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke
Madinah. Peristiwa ini disebut
Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan
kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang
anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan
muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat
perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh
Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan
Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan
Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan
Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke
Syam,
Mesir, dan
Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau kadang-kadang "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab:
bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan
kerajaan; misalnya kekhalifahan
Bani Umayyah,
Bani Abbasiyyah, hingga
Bani Utsmaniyyah.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada
zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan"; misalnya
Kesultanan Safawi,
Kesultanan Turki Seljuk,
Kesultanan Mughal,
Kesultanan Samudera Pasai dan
Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah
Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas
Perang Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda
Turki yang di pimpin oleh
mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.
Demografi
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat
Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara
Arab, 20% di
Afrika, 20% di
Asia Tenggara, 30% di
Asia Selatan yakni
Pakistan,
India dan
Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di
Indonesia. Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di
Republik Rakyat Cina,
Amerika Serikat,
Eropa,
Asia Tengah, dan
Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia.
[1]. Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim
[2]. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.
[3]
Tempat ibadah
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
MasjidRumah
ibadat umat
Muslim disebut
masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain
salat berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar
mengaji (membaca
Al-Qur'an) dan lain sebagainya.
Join The Community